Mengenali Marah pada Diri Manusia

marah pada diri manusia

Emosi pada diri manusia mempunyai bentuk yang berbeda-beda, yaitu: senang, sedih, marah, takut atau gejala-gejala lainnya yang merupakan respon dari bekerjanya indera yang ada pada diri manusia. Salah satu emosi yang sering muncul pada diri manusia adalah emosi marah. Marah merupakan salah satu reaksi yang muncul ketika kebutuhan dan motif manusia terhambat untuk dipenuhi.
 
Marah merupakan bentuk ekspresi emosi yang ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan sekitar manusia, dimana biasanya orang akan menjadi terpancing emosi marahnya apabila mendapatkan stimulus-stimulus yang mengancam atau mengusik ketenangan dan kenyamanan seseorang, misalnya orang akan marah jika dia di caci maki, di hina, dipukul, atau bahkan dilecehkan oleh orang lain.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi orang sehingga orang bisa menjadi marah, yaitu kondisi fisik, kondisi psikis, dan kemungkinan lain adalah karena moralitas yang tidak baik.
Marah dapat mengakibatkan terganggunya aktualisasi diri manusia di dalam kehidupannya dan marah juga merupakan penyakit jiwa yang ada di dalam diri manusia. 

Manusia yang memiliki mental yang sehat dan kondisi kejiwaan yang stabil akan dapat membantu dirinya mengontrol emosinya. Sebaliknya orang yang sedang mengalami tekanan, stress, dan depresi.
Biasanya mereka akan mudah terpancing emosinya dan akan mudah marah. Biasanya hal-hal yang berifat sepele saja, tapi tidak disukai oleh orang yang mengalami gangguan kejiwaan ini akan memicu kemarahan dan kemurkaan yang luar biasa.


Moralitas yang tidak baik, atau orang-orang yang sering melakukan perbuatan buruk, atau memiliki akhlak yang kurang baik, atau sering berbuat kejahatan, biasanya akan membuat orang tersebut mudah marah. Sifat amarah sudah menjadi tabiat yang melekat pada diri mereka dan secara tidak sadar pun tabiat tersebut akan muncul tanpa dipikirkan.


Kebanyakan marah memang tidak baik bagi diri kita, mengurangi rasa hormat pada diri kita, merusak hubungan (orang lain tidak menghormati kita), bahkan dapat menimbulkan penyakit. Ketika kita sedang marah, kita tidak bisa lagi mengenali mana yang benar dan mana yang salah, siapa yang salah atau siapa yang benar. Ketika marah, kita cenderung menyalahkan orang, kita cenderung merasa selalu benar.  Ketika menerima kedzaliman, kita cenderung marah-marah pada yang mendzalimi. 

Setidaknya istilah terdzalimi itu menurut diri kita. Belum tentu juga kita benar dan belum tentu juga orang yang kita anggap mendzalimi itu salah. Semuanya masih sangat relatif. Namun ego manusia cenderung membenarkan dirinya dan menyalahkan orang lain. Keadaan yang sesungguhnya semakin memperburuk keadaan diri sendiri maupun lingkungan kita.


Marah adalah reaksi dari kesakitan, lalu sikap marah kita akan menimbulkan rasa sakit yang baru kita merasa marah karena dikecewakan atau disakiti, lalu kita meresponi dengan marah, marah-marah hingga kemarahan tersebut tentunya akan menimbulkan rasa sakit pada orang yang kita marahi.
Marah yang dibiarkan menguasai diri manusia akan terus meningkat; mulai dari marah kemudian berlanjut marah-marah, lalu meningkat lagi pada tindakan ingin menyakiti, hingga akhirnya melakukan tindakan kekerasan. Marah pada diri manusia jika dibiarkan sangatlah berbahaya, karena dapat dengan mudah meningkat dari sikap menjadi tindakan.


Marah dapat menimbulkan tekanan, tubuh bergetar, jantung berdegup keras, wajah yang memerah, tidak dapat tidur yang semuanya akan berdampak bagi kesehatan kita. Marah dapat membuat kita merasa tidak nyaman, terabaikan, bingung, frustasi, terluka, atau merasa disisihkan. Marah dapat membuat kita sedih dan putus asa, dan marah yang sama juga akan membuat orang yang kita marahi kecewa, frustasi, atau putus asa. 

Marah akan memengaruhi perilaku kita menjadi tidak terkontrol, kita akan dapat berteriak, mudah menuntut orang lain berubah, mengajak bertengkar, hingga pada tindakan fisik seperti meninju. Marah akan memengaruhi pikiran kita atau orang yang kita marahi, pikiran yang dapat timbul seperti menyalahkan diri sendiri, membuat kita berpikir sempit dan tidak jernih. Marah akan memengaruhi hubungan kita dengan orang lain; orang lain akan menjaga jarak, menolak kita, komplain tentang kita.

Belum ada Komentar untuk "Mengenali Marah pada Diri Manusia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel